Tertawa adalah salah satu bentuk senam muka, sehingga orang serring tertawa pasti akan sehat.... tapi tertawa dengan ada sebabnya lhoo... bukan tertawa sendiri...hehehee...walah kok aq yang tertawa sendiri..
agar tertawanya ada sebabnya, ni aq dah coba kumpulin guyonan-guyonan ala Gus Mus,,,
Selamat Menikmati n Tertawa-Tawa...
Ini kisah seorang pejabat di era Orde Baru yang “ghirah” (semangat) keislamannya sedang tinggi-tingginya. Maklum ia baru saja direstui oleh Penguasa Orde Baru untuk memimpin sebuah organisasi cendekiawan muslim. Ia pun mulai sering mengunjungi pesantren-pesantren. Di sebuah pesantren pun sang pejabat didaulat untuk memberikan sambutannya. Di depan para kyai. Ustadz dan ratusan santri, sang pejabat tersebut pun menceritakan pengalaman hidupnya yang pasang surut.
Tak lupa ia menceritakan kisah suksesnya menjadi pejabat penting. Salah satu kiatnya untuk sukses adalah selalu memanjatkan doa pada Allah.
”Saya sering menunaikan shalat tahajud siang dan malam”, kisahnya di depan ratusan hadirin yang langsung senyum-senyum mendengar ucapannya.
Muallaf Menjawab SalamBelakangan ini banyak warga non muslim yang memutuskan masuk Islam. Salah seorang diantaranya adalah Erwin (bukan nama sebenarnya). Erwin pun giat belajar agama Islam dari para kyai dan ustadz. Banyak ajaran Islam yang dia pelajari, salah satunya tentang kewajiban menjawab salam dari sesama muslim. Perintah untuk menjawab salam ini ia hayati betul sebagai salah keagungan ajaran Islam yang menekankan hablum minannaas selain hablum minaLlah. Suatu ketika, si Erwin untuk pertama kalinya menunaikan shalat secara berjamaah. Ia sangat khusyuk mengikuti gerakan-gerakan shalat dari sang Imam. Setelah tahiyat pada rakaat terakhir, sang Imam pun mengakhiri shalatnya dengan membaca salam, Assalamualaikum WarahmatuLlahi Wabarakatuh".
Dengan spontan si Erwin pun menjawab salam sang Imam, "Wa'alaikumussalam WarahmatuLlahi Wabarakatuh".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar